Batu Amandel adalah kondisi yang umum terjadi dan dapat menyebabkan berbagai gejala yang tidak nyaman.
Gejala yang timbul dapat beragam, mulai dari nyeri tenggorokan hingga kesulitan menelan.

Memahami penyebab dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mengatasi kondisi ini dengan efektif.
Oleh karena itu, pengetahuan yang baik tentang kondisi ini dapat membantu dalam penanganan yang lebih baik.
Intisari Utama
- Memahami gejala Batu Amandel.
- Mengenal penyebab umum.
- Mengetahui pilihan pengobatan.
- Mengelola kondisi dengan efektif.
- Mencegah komplikasi.
Apa Itu Penyakit Batu Amandel?
Batu Amandel, atau yang dikenal juga sebagai tonsilolith, adalah suatu kondisi medis yang memerlukan perhatian khusus. Kondisi ini terjadi ketika terdapat endapan keras pada amandel, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor.
Endapan ini dapat berupa batu kecil yang terbentuk dari sisa-sisa makanan, bakteri, dan sel-sel mati yang terakumulasi pada celah-celah amandel. Penyakit Batu Amandel ini dapat menimbulkan berbagai gejala yang tidak nyaman dan berpotensi menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat.
Definisi Batu Amandel
Batu Amandel didefinisikan sebagai endapan keras yang terbentuk pada permukaan atau di dalam amandel. Amandel itu sendiri adalah dua massa jaringan yang terletak di sisi tenggorokan dan berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sisa-sisa makanan, bakteri, dan debris lainnya terperangkap dalam celah-celah amandel, mereka dapat mengeras dan membentuk batu amandel.
Jenis-Jenis Batu Amandel
Batu Amandel dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan ukuran dan lokasinya. Beberapa jenis Batu Amandel yang umum ditemukan antara lain:
- Batu Amandel kecil yang tidak menimbulkan gejala
- Batu Amandel besar yang dapat menyebabkan nyeri tenggorokan dan kesulitan menelan
- Batu Amandel yang terletak di permukaan amandel
- Batu Amandel yang terletak di dalam jaringan amandel
Memahami tanda Batu Amandel dan jenis-jenisnya sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang kondisi ini, seseorang dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan mencari pertolongan medis jika diperlukan.
Gejala Penyakit Batu Amandel
Gejala penyakit Batu Amandel seringkali tidak disadari oleh penderitanya, namun ada beberapa tanda yang dapat dikenali. Penyakit ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan jika tidak ditangani dengan tepat.
Nyeri Tenggorokan
Nyeri tenggorokan adalah salah satu gejala yang paling umum dialami oleh penderita Batu Amandel. Nyeri ini dapat berkisar dari ringan hingga berat dan dapat mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari.
Kesulitan Menelan
Kesulitan menelan atau disfagia juga merupakan gejala yang sering terjadi pada penderita Batu Amandel. Kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya merasa tidak nyaman saat makan atau minum.
Bau Mulut Tidak Sedap
Bau mulut tidak sedap atau halitosis adalah gejala lain yang dapat dialami oleh penderita Batu Amandel. Batu Amandel dapat menyebabkan penumpukan bakteri dan debris makanan yang mengakibatkan bau mulut tidak sedap.
Dengan memahami gejala-gejala ini, penderita dapat lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan untuk menghindari komplikasi lebih lanjut.
Penyebab Batu Amandel
Penyebab batu amandel seringkali terkait dengan gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari. Batu amandel dapat terbentuk akibat akumulasi debris, bakteri, dan faktor lainnya yang mempengaruhi kesehatan amandel.
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami batu amandel. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Riwayat infeksi amandel yang berulang
- Kebersihan mulut yang buruk
- Konsumsi makanan yang tidak seimbang
- Dehidrasi
Makanan Penyebab Batu Amandel
Makanan yang dikonsumsi dapat berperan dalam pembentukan batu amandel. Beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan batu amandel antara lain:
- Makanan tinggi gula
- Makanan tinggi lemak
- Makanan yang sulit dicerna
Berikut adalah tabel yang menunjukkan contoh makanan yang dapat menyebabkan batu amandel:
Makanan | Keterangan |
---|---|
Makanan tinggi gula | Dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri |
Makanan tinggi lemak | Dapat memperlambat proses pencernaan |
Makanan yang sulit dicerna | Dapat menyebabkan penumpukan debris di amandel |
Kebersihan Mulut yang Buruk
Kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan penumpukan bakteri dan debris di amandel, yang dapat menyebabkan terbentuknya batu amandel. Oleh karena itu, menjaga kebersihan mulut dengan cara:
- Menggosok gigi secara teratur
- Membersihkan lidah
- Menggunakan obat kumur
Diagnosis Penyakit Batu Amandel
Diagnosis Penyakit Batu Amandel memerlukan pendekatan yang komprehensif untuk memastikan pengobatan yang tepat. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan adanya Batu Amandel dan menentukan tingkat keparahan kondisi.
Metode Pemeriksaan Medis
Pemeriksaan medis yang cermat sangat penting dalam mendiagnosis Batu Amandel. Dokter akan menggunakan beberapa metode untuk memeriksa kondisi amandel dan sekitarnya.
Pemeriksaan visual dan pemeriksaan manual adalah langkah awal dalam diagnosis. Dokter akan memeriksa amandel secara visual dan manual untuk mendeteksi adanya batu atau kelainan lainnya.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang teliti dilakukan untuk menilai kondisi amandel dan struktur sekitarnya. Dokter akan memeriksa ukuran amandel, adanya peradangan, dan tanda-tanda lain yang mungkin mengindikasikan adanya Batu Amandel.
Pemeriksaan palpasi dapat membantu dokter menentukan adanya batu atau massa abnormal lainnya di amandel.
Tes Tambahan yang Diperlukan
Dalam beberapa kasus, tes tambahan mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis atau menilai tingkat keparahan kondisi. Tes-tes ini dapat meliputi:
- Pengambilan sampel (biopsi) untuk memeriksa adanya infeksi atau kondisi lainnya.
- Pemeriksaan imaging seperti rontgen atau CT scan untuk memvisualisasikan struktur internal.
- Tes darah untuk menilai adanya infeksi atau peradangan.

Dengan menggunakan kombinasi dari metode-metode di atas, dokter dapat membuat diagnosis yang akurat dan menentukan rencana pengobatan yang tepat untuk Batu Amandel.
Pengobatan Penyakit Batu Amandel
Pengobatan Penyakit Batu Amandel dapat dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari perawatan sederhana di rumah hingga tindakan medis yang lebih kompleks. Pilihan pengobatan yang tepat tergantung pada tingkat keparahan gejala dan kondisi pasien.
Perawatan Rumah
Perawatan rumah dapat membantu mengurangi gejala Batu Amandel. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
- Berkumur dengan air garam hangat untuk membantu melonggarkan dan mengeluarkan batu
- Menggunakan obat kumur antiseptik untuk mengurangi pertumbuhan bakteri
- Meningkatkan asupan cairan untuk menjaga kebersihan mulut
Obat-obatan yang Digunakan
Obat-obatan dapat digunakan untuk mengatasi gejala Batu Amandel, seperti:
- Antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri
- Obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit
- Obat anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan
Tindakan Medis
Dalam beberapa kasus, tindakan medis mungkin diperlukan untuk mengobati Batu Amandel. Beberapa pilihan tindakan medis antara lain:
- Tonsilektomi, yaitu operasi pengangkatan tonsil
- Pengangkatan batu dengan laser atau alat lainnya
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pilihan pengobatan yang paling tepat.
Pencegahan Batu Amandel
Pencegahan adalah kunci untuk menghindari masalah Batu Amandel yang berulang. Dengan melakukan beberapa langkah sederhana, kita dapat mengurangi risiko terbentuknya Batu Amandel.
Kebersihan Mulut yang Baik
Menjaga kebersihan mulut adalah langkah pertama dalam mencegah Batu Amandel. Ini termasuk:
- Menggosok gigi secara teratur, minimal dua kali sehari
- Menggunakan obat kumur antiseptik untuk mengurangi bakteri
- Menggunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi
Dengan menjaga kebersihan mulut, kita dapat mengurangi risiko terbentuknya Batu Amandel.
Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup sehat juga berperan penting dalam pencegahan Batu Amandel. Beberapa tips meliputi:
- Minum banyak air untuk menjaga kelembaban mulut
- Menghindari stres yang berlebihan, karena stres dapat melemahkan sistem imun
- Makan makanan yang seimbang dan bergizi
Dengan menerapkan gaya hidup sehat, kita dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan mengurangi risiko Batu Amandel.
Makanan yang Sebaiknya Dihindari
Beberapa jenis makanan dapat memicu terbentuknya Batu Amandel. Makanan yang sebaiknya dihindari termasuk:
- Makanan yang tinggi gula, karena dapat memicu pertumbuhan bakteri
- Makanan yang asam, seperti jeruk dan tomat, yang dapat mengiritasi tenggorokan
- Makanan yang berlemak, yang dapat memperburuk kondisi kesehatan secara umum
Dengan menghindari makanan tersebut, kita dapat mengurangi risiko terbentuknya Batu Amandel.
Hubungan Antara Batu Amandel dan Infeksi
Batu amandel dan infeksi memiliki hubungan yang erat, terutama dalam konteks saluran pernapasan. Adanya batu amandel dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi karena bakteri dan debris yang terakumulasi.
Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi saluran pernapasan merupakan salah satu komplikasi yang dapat timbul akibat adanya batu amandel. Bakteri yang berkembang di sekitar batu amandel dapat menyebabkan infeksi pada tonsil dan struktur sekitarnya.
Gejala infeksi saluran pernapasan dapat bervariasi, mulai dari nyeri tenggorokan hingga kesulitan bernapas dalam kasus yang lebih parah. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala-gejala ini sedini mungkin.
Peran Bakteri
Bakteri memainkan peran penting dalam perkembangan infeksi yang terkait dengan batu amandel. Bakteri seperti Streptococcus dan Staphylococcus seringkali ditemukan pada tonsil yang terinfeksi.
Pengendalian bakteri ini sangat penting dalam mencegah infeksi berulang. Kebersihan mulut yang baik dan penggunaan antibiotik yang tepat dapat membantu mengendalikan populasi bakteri.
Dalam beberapa kasus, infeksi yang terkait dengan batu amandel dapat menjadi parah dan memerlukan intervensi medis segera. Oleh karena itu, memahami hubungan antara batu amandel dan infeksi sangat penting untuk pencegahan dan pengobatan yang efektif.
Komplikasi akibat Batu Amandel
Penting untuk memahami komplikasi yang dapat timbul akibat Batu Amandel. Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang lebih serius.
Risiko Infeksi Berulang
Batu Amandel dapat meningkatkan risiko infeksi berulang pada tonsil atau amandel. Infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri tenggorokan, demam, dan kesulitan menelan.
Infeksi berulang dapat disebabkan oleh bakteri yang terperangkap dalam celah-celah tonsil. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Dampak pada Kualitas Hidup
Komplikasi akibat Batu Amandel juga dapat berdampak pada kualitas hidup penderita. Gejala seperti bau mulut tidak sedap dan nyeri tenggorokan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain itu, Batu Amandel juga dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan gangguan pada pola makan. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan mental penderita.

Berikut adalah tabel yang merangkum beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat Batu Amandel:
Komplikasi | Deskripsi | Dampak |
---|---|---|
Infeksi Berulang | Infeksi tonsil yang berulang akibat bakteri | Nyeri tenggorokan, demam, kesulitan menelan |
Bau Mulut Tidak Sedap | Bau mulut yang tidak sedap akibat adanya Batu Amandel | Gangguan sosial, rasa tidak nyaman |
Gangguan Pola Makan | Kesulitan menelan dan gangguan pola makan | Kekurangan nutrisi, penurunan berat badan |
Perbedaan antara Batu Amandel dan Penyakit Lain
Tonsil stones atau Batu Amandel seringkali dikaitkan dengan kondisi lain seperti tonsilitis, padahal keduanya memiliki perbedaan signifikan. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
Batu Amandel vs Tonsilitis
Batu Amandel dan tonsilitis adalah dua kondisi yang berbeda meskipun keduanya mempengaruhi tonsil. Batu Amandel adalah pembentukan batu kecil di permukaan tonsil akibat akumulasi debris, sedangkan tonsilitis adalah peradangan tonsil yang biasanya disebabkan oleh infeksi.
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada gejala dan penyebab. Batu Amandel seringkali menyebabkan bau mulut tidak sedap dan rasa tidak nyaman di tenggorokan, sedangkan tonsilitis dapat menyebabkan nyeri tenggorokan yang parah, demam, dan kesulitan menelan.
Kondisi | Gejala Utama | Penyebab |
---|---|---|
Batu Amandel | Bau mulut tidak sedap, rasa tidak nyaman di tenggorokan | Akumulasi debris di tonsil |
Tonsilitis | Nyeri tenggorokan parah, demam, kesulitan menelan | Infeksi bakteri atau virus |
Batu Amandel vs Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus atau bakteri. Berbeda dengan Batu Amandel, radang tenggorokan seringkali ditandai dengan nyeri tenggorokan yang akut dan dapat disertai dengan gejala lain seperti demam dan lelah.
Perbedaan antara Batu Amandel dan radang tenggorokan terletak pada penyebab dan gejala. Batu Amandel lebih terkait dengan masalah kebersihan mulut dan akumulasi debris, sedangkan radang tenggorokan biasanya disebabkan oleh infeksi.
Pengobatan Alternatif untuk Batu Amandel
Pengobatan alternatif untuk Batu Amandel menawarkan berbagai pilihan yang dapat dipertimbangkan selain pengobatan medis konvensional. Beberapa metode ini dapat membantu mengurangi gejala dan mencegah terjadinya Batu Amandel.
Terapi Herbal
Terapi herbal menggunakan tanaman obat yang memiliki khasiat untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk Batu Amandel. Beberapa tanaman yang umum digunakan adalah Slippery Elm dan Echinacea, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan amandel.
Penggunaan terapi herbal harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan tenaga medis yang kompeten. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pengobatan yang diberikan efektif dan aman.
Perawatan Ayurvedic
Perawatan Ayurvedic adalah sistem pengobatan tradisional India yang berfokus pada keseimbangan tubuh dan pikiran. Untuk Batu Amandel, perawatan Ayurvedic dapat meliputi penggunaan herbal tertentu, perubahan pola makan, dan teknik relaksasi.
Salah satu contoh perawatan Ayurvedic adalah penggunaan Tulsi (Basil Suci) yang dipercaya memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi. Perawatan ini dapat membantu mengurangi gejala Batu Amandel dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Pengobatan alternatif dapat menjadi pilihan yang efektif bagi mereka yang mencari solusi tambahan untuk mengatasi Batu Amandel. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum memulai pengobatan alternatif.
Siapa yang Berisiko Mengalami Batu Amandel?
Batu Amandel dapat menyerang siapa saja, tetapi beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini. Faktor-faktor ini dapat membantu kita memahami siapa yang lebih rentan terhadap Batu Amandel.
Usia dan Jenis Kelamin
Usia dan jenis kelamin dapat memainkan peran dalam risiko seseorang mengalami Batu Amandel. Anak-anak dan remaja lebih rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang. Namun, orang dewasa juga dapat mengalami Batu Amandel, terutama jika mereka memiliki faktor risiko lain.
Menurut beberapa penelitian, jenis kelamin tidak secara signifikan mempengaruhi risiko mengalami Batu Amandel. Namun, beberapa studi lain menunjukkan bahwa wanita mungkin lebih rentan terhadap kondisi ini.
Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga juga dapat memainkan peran dalam risiko seseorang mengalami Batu Amandel. Jika ada riwayat keluarga dengan kondisi ini, maka seseorang lebih mungkin mengalami Batu Amandel. Ini menunjukkan bahwa mungkin ada faktor genetik yang mempengaruhi risiko.
Seperti yang dikatakan oleh seorang ahli,
“Riwayat keluarga dapat menjadi faktor risiko penting untuk Batu Amandel, sehingga penting untuk memantau kesehatan Anda jika ada riwayat keluarga dengan kondisi ini.”
Oleh karena itu, memahami faktor-faktor risiko ini dapat membantu dalam pencegahan dan penanganan dini Batu Amandel.
Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?
Tanda-tanda bahaya Batu Amandel harus dikenali untuk menghindari komplikasi serius. Batu Amandel dapat menyebabkan berbagai gejala yang memerlukan perhatian medis segera jika tidak ditangani dengan tepat.
Tanda-Tanda Bahaya
Beberapa tanda bahaya yang perlu diwaspadai termasuk nyeri tenggorokan yang parah, kesulitan menelan, dan bau mulut tidak sedap yang terus-menerus. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.
Selain itu, jika Anda mengalami demam tinggi atau pembengkakan pada tonsil, maka perawatan medis darurat mungkin diperlukan.
Kondisi yang Memerlukan Perawatan Darurat
Kondisi seperti abses peritonsil atau penyumbatan saluran pernapasan dapat terjadi akibat Batu Amandel yang tidak diobati. Jika Anda mengalami gejala seperti kesulitan bernapas atau nyeri dada, segera cari pertolongan medis darurat.
Dengan mengenali tanda-tanda bahaya dan kondisi yang memerlukan perawatan darurat, Anda dapat mengambil langkah-langkah tepat untuk mengatasi Batu Amandel dan mencegah komplikasi serius.
Mitos dan Fakta Seputar Batu Amandel
Penyakit Batu Amandel seringkali dikelilingi oleh mitos yang tidak akurat. Banyak informasi yang beredar di masyarakat tidak sepenuhnya benar, sehingga penting untuk memahami fakta medis yang sebenarnya.
Mitos Umum
Beberapa mitos umum tentang Batu Amandel termasuk:
- Batu Amandel hanya terjadi pada orang dengan kebersihan mulut yang buruk. Meskipun kebersihan mulut yang buruk dapat meningkatkan risiko, Batu Amandel juga dapat terjadi pada orang dengan kebersihan mulut yang baik.
- Batu Amandel tidak berbahaya. Padahal, jika tidak diobati, Batu Amandel dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi berulang.
- Batu Amandel hanya menyerang orang dewasa. Faktanya, anak-anak juga dapat mengalami kondisi ini.
Fakta Medis
Fakta medis tentang Batu Amandel:
Fakta | Keterangan |
---|---|
Batu Amandel disebabkan oleh akumulasi debris | Termasuk bakteri, sel mati, dan sisa makanan yang terperangkap di celah amandel. |
Gejala dapat bervariasi | Dari nyeri tenggorokan hingga bau mulut tidak sedap, tergantung pada ukuran dan lokasi Batu Amandel. |
Pengobatan dapat dilakukan dengan berbagai cara | Termasuk perawatan rumah, obat-obatan, dan dalam beberapa kasus, tindakan medis. |
Dengan memahami mitos dan fakta seputar Batu Amandel, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Kesimpulan
Penyakit Batu Amandel merupakan kondisi yang dapat menyebabkan berbagai gejala tidak nyaman dan berpotensi menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat. Sepanjang artikel ini, kita telah membahas berbagai aspek terkait penyakit ini, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengobati Batu Amandel.
Ringkasan Informasi Penting
Penyakit ini dapat diidentifikasi melalui gejala seperti nyeri tenggorokan dan kesulitan menelan. Faktor-faktor seperti kebersihan mulut yang buruk dan konsumsi makanan tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya Batu Amandel.
Penanganan yang Tepat
Mengetahui cara mengobati Batu Amandel dengan benar sangat penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut. Penanganan yang tepat dapat dilakukan melalui perawatan rumah, penggunaan obat-obatan, atau tindakan medis jika diperlukan. Dengan demikian, penderita dapat mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
FAQ
Apa itu penyakit Batu Amandel?
Penyakit Batu Amandel adalah kondisi di mana terjadi pembentukan batu atau tonsilolit di dalam amandel, yang dapat menyebabkan berbagai gejala seperti nyeri tenggorokan dan bau mulut tidak sedap.
Apa gejala-gejala penyakit Batu Amandel?
Gejala-gejala penyakit Batu Amandel meliputi nyeri tenggorokan, kesulitan menelan, bau mulut tidak sedap, dan kadang-kadang disertai dengan demam.
Bagaimana cara mengobati Batu Amandel?
Pengobatan Batu Amandel dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk perawatan rumah, obat-obatan, dan tindakan medis seperti operasi.
Apa makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita Batu Amandel?
Penderita Batu Amandel disarankan untuk menghindari makanan yang dapat memicu terbentuknya batu, seperti makanan yang tinggi gula dan lemak.
Apakah Batu Amandel dapat dicegah?
Ya, Batu Amandel dapat dicegah dengan menjaga kebersihan mulut yang baik, menerapkan gaya hidup sehat, dan menghindari makanan yang dapat memicu terbentuknya batu.
Apa komplikasi yang dapat terjadi akibat Batu Amandel?
Komplikasi yang dapat terjadi akibat Batu Amandel meliputi infeksi berulang, peradangan amandel, dan gangguan pernapasan.
Kapan harus mencari pertolongan medis untuk Batu Amandel?
Anda harus mencari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala yang parah, seperti nyeri tenggorokan yang hebat, kesulitan bernapas, atau demam tinggi.
Apakah ada pengobatan alternatif untuk Batu Amandel?
Ya, terdapat pengobatan alternatif seperti terapi herbal dan perawatan ayurvedic yang dapat digunakan untuk mengobati Batu Amandel.
Siapa yang berisiko mengalami Batu Amandel?
Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan Batu Amandel, memiliki kebersihan mulut yang buruk, dan memiliki gaya hidup tidak sehat berisiko mengalami Batu Amandel.